Saturday, November 8, 2008

Russel Crowe


sumber :
Film-film Russel Crowe yang kusuka diantaranya: A Beautiful Mind dan Master and Commander

23.08.08 (Dinner with Andi F.Noya)


Sunday, October 26, 2008

Marie Curie


sumber:

John F. Nash


gambar: dari berbagai sumber

Richard P. Feynman


sumber: apple

Muhammad Yunus


sumber:

Les Miserables


Directed by: Bille August

sumber gambar:
Banyak filosofi dan makna mendalam yang bisa kita ambil. Setiap orang yang pernah berbuat kesalahan tidak selalu mencerminkan keburukan di kemudian hari (tokoh utama adalah mantan napi, Jean Valjean, yang dermawan & pekerja keras dimanapun dia berada/kabur). Sedangkan orang yang selalu terpaku pada kebenaran atas hukum belum tentu apa yg dilakukannya selalu benar (ada tokoh polisi, Javert, yang selalu mengejar mantan napi ini kemanapun). Pokoknya...banyak arti hidup yg bisa diambil. Adalah sebuah adegan yang menarik saat Jean Valjean pernah menyelamatkan seorang wanita pekerja hingga wanita itu meninggal+ saat berusaha menyelamatkan anak wanita itu dengan segenap hati. Jean Valjean, dimanapun berada, dia selalu mendarmakan harta dan dayanya dimanapun dia berada...

Jungle Child

Written by: Sabine Kuegler

Jungle Child

Summary by:zo_tiger05
Buku ini memberikan suatu pemahaman akan adanya budaya terasing dan perjalanan hidup manusia di hutan. Ibunya mengajari beberapa anak suku disana, sedang sang ayah melakukan penelitian. Pertemanannya dengan para anak suku dalam, pertemuan keluarganya dengan keberadaan suku terasing yang belum dikenal oleh publik. Kisah-kisah lucu dalam petualangan Sabine yang nakal. Ada sebuah kisah lucu dimana mereka sekeluarga pernah dengan nyamannya berendam di sebuah danau yang tenang, sedang para penduduk lokal memandangnya dengan takjub dan heran. Tidak disangka danau itu tempat bermukimnya para buaya, sambil terbirit-birit Sabine dan keluarga berlari menjauhi danau. Ternyata para penduduk mengira mereka sudah tahu dan memandang heran betapa beraninya keluarga itu berada disana. Hampir setiap hari mereka terbiasa dengan hidangan yang disertai serangga yang hinggap. Lalu khayalan lucu Sabine cilik bahwa suatu saat dia akan diculik oleh salah seorang anak suku untuk dijadikan pasangan. Dengan disertai beberapa foto-foto yang diabadikan, membuat kita serasa berada disana,
bersama mereka. Juga tentang kegalauan batin seorang Sabine saat dia harus kembali ke dunia luar setelah sejak kecil bersama keluarga jermannya hidup di hutan Papua Barat, Indonesia. Ketakutannya pada kehidupan normal di luar sana, cara pandang serta perilaku yang harus dia ubah untuk beradaptasi.
Ending yang diluar dugaan pula.. dia merasa sebagai anak rimba yang terjebak dalam kegalauan hidup perkotaan. Dan dia menulis kisah ini sebagai rasa rindu pada kisah yang tak mungkin terlupakan, masa kecil di hutan Papua Barat, Indonesia.

Jungle Child Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/biography/1968988-jungle-child/

Bank Kaum Miskin

Written by: Muhammad Yunus (Nobel Peace Prize 2006)
Bank Kaum Miskin

Summary by:zo_tiger05
Seringkali kita diajarkan teori-teori, pengetahuan, mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan kerja keras, namun bersamaan dengan itu seringkali kita lupa, baik sadar maupun tidak sadar, di luar sana, orang-orang bekerja banting tulang agar dapat bertahan hidup walau satu jam, dua jam, sehari.. dengan penghasilan yang mungkin bagi kita teramat sedikit dan tidak layak.

Adalah Muhammad Yunus, seorang dosen ekonomi yang merasa muak dengan teori-teori elegan yang diajarkannya. Dia merasa ini hanyalah kisah bohong dan tidak mencerminkan realitas kehidupan ekonomi masyarakat miskin di sekitarnya. Di buku ini, Yunus menceritakan perjuangan awalnya dalam membentuk Grameen Bank (yang berintikan sistem tanggung renteng, memberikan pinjaman pada kaum miskin tanpa anggunan/jaminan), namun yang terutama adalah pembelaannya terhadap wanita-wanita miskin dan keterkungkungan budaya yang cukup merugikan, atau bisa dibilang ini merupakan kepalsuan atas antikemanusiaan. Perjalanan tak selalu mulus, tantangan selalu datang, rumitnya birokrasi, adat dan budaya yang membelenggu, hingga keberaniannya terhadap kesewenang-wenangan lembaga keuangan internasional. Kisah dimana Yunus tetap kokoh dengan hati, pikiran, dan perbuatannya ditengah-tengah orang-orang pintar yang mencemooh bahkan menghalangi dengan argumen-argumen bahwa apa yang dilakukannya takkan pernah berhasil. Prosesnya cukup memakan waktu, namun usahanya berhasil dan sistem Grameen Bank itu banyak diterapkan di berbagai negara, terutama negara berkembang bahkan pada beberapa negara bagian AS. Sistem ini terus disempurnakan agar tujuannya untuk memperdayakan kaum miskin wanita tercapai. Perlu diketahui bahwa atas jasa Muhammad Yunus dengan Grameen Bank itu, belau dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada 13 Oktober 2006.
Bank Kaum Miskin Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/1950523-bank-kaum-miskin/
Bagi orang-orang yang merasa pintar, kaya, pengambil kebijakan, pengusaha wajib baca buku ini, tidak terkecuali yang lainnya... :>

Menghitung Bintang



Written by: Lois Lowry


Menghitung Bintang

Summary by:zo_tiger05
Menceritakan kisah fiksi bercampur fakta-fakta sejarah saat pendudukan Nazi di Denmark.

Cukup menegangkan terutama saat Annemarie berlari melewati hutan saat menjelang fajar sambil membawa paket rahasia yang disembunyikan di dalam keranjang makanan untuk diberikan pada paman Hendrik di pelabuhan. Hutan gelap harus dilewati oleh seorang gadis cilik, berusaha menghindari jalan setapak yang seringkali diawasi tentara Nazi. Paket rahasia itu ternyata sebuah saputangan linen yang dilumuri serbuk atas darah kelinci+kokain, dan ini merupakan fakta sejarah. Saputangan itu digunakan untuk menghindari anjing-anjing pelacak. Karena saat si anjing tertarik mencium bau darah kelinci, maka saat itu pula kokain terhirup dan mematikan saraf hidungnya untuk sementara. Dengan demikian operasi melarikan orang melalui laut ke Swedia tidak tercium.
Menghitung Bintang Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/1932933-menghitung-bintang/

Sunday, September 21, 2008

Berkhayal Tentang Mimpi

Marleen memandang bintang-bintang itu dari balik jendelanya yang kecil, atau untuk lebih tepatnya adalah sebongkah lubang angin dalam kamar sempitnya.

Bintang itu ada di langit, langit itu hitam, bintang itu bercahaya, tapi kenapa aku tidak? Seburuk itukah? Mungkinkah hati ini sekelam langit dalam kebutaan malam? Bisakah aku kembali melukis langitku dengan bintang-bintang? Melukis hatiku dengan polkadot cinta, melukis hidup dengan kebahagiaan?
Huh... Kemana hilangnya tintaku?
Berharap... asaku akan segera tiba menemui. Hhhh… lelah sekali jiwa dan tubuhku ini.
Tuhan… semoga Engkau selalu dan pasti terus menemani. Tuhan… jangan Kau biarkan aku terjerumus dalam lubang hitam maupun asap kenegatifan.
Aku selalu dan akan berusaha baik dengan siapa, apa, dan dimana. Ruang, waktu, dan seluruh jiwa raga ini entah kemana lagi kan berlabuh. Jangan biarkan aku terjerumus dalam khayalanku sendiri...

Berusaha melepas lelah, Marleen merebahkan diri di atas kasur yang sedari tadi menanti tubuhnya. Sebelum masuk ke alam mimpi, tak lupa dia ucapkan selamat tidur pada sosok Russel Crowe yang tertata tampan di dinding kamarnya. Dia jatuh cinta untuk pertama kalinya pada tokoh itu saat melihat film A Beautiful Mind, yang menggoyang nalurinya untuk mendalami bidang matematika. Dan tak lupa, dia juga mulai menyukai John F. Nash dan mengagumi Alicia Nash. A Beautiful Mind merupakan sebuah film yang dibuat berdasarkan kisah nyata seorang matematikawan jenius, John Forbes Nash, yang mengidap penyakit skizofrenia, beserta kehidupannya bersama sang istri, Alicia, hingga akhirnya berhasil mendapatkan sebuah penghargaan bergengsi yakni Nobel Ekonomi pada tahun 1994.

Thursday, September 18, 2008

Menarilah dan terus tertawa... Walau dunia tak seindah surga...

Renungi lirik ini, mungkin dapat membuatmu terinspirasi untuk terus berusaha menggapai mimpimu...
Yang paling membuatku terenyuh adalah pada saat lagu itu mengalunkan lirik..
"menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga"
Dan kata-kata ini membuatku selalu berbahagia dalam menggapai mimpiku sendiri...

Mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya…

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya

Menggapai Mimpi

Saat tangan-tangan yang tak terlihat itu mulai menyentuh tubuh ini, batin dan jiwaku berlagu...
bernyanyi dengan tenang namun tetap riang.
Alangkah indahnya dapat hidup dengan kehadiran mereka...
Apa yang telah mereka lakukan bukan sekedar mimpi.
Namun, yang kulakukan mungkin masih sekedar bermimpi dan apa salahnya bermimpi?
Karena yang kurasakan bahwa mimpi ini tidak sekedar kosong belaka,
mimpi ini adalah semangatku, mimpi ini adalah citaku, yang takkan hilang hanya karena terbangun dari tidur... (27 Jan '08)

Monday, September 15, 2008

“Coki-Coki” Tinggal di Kandang Sapi

sumber gambar: harvest moon

Kayaknya asyik nich mengenang kembali kisah petualangan kecilku. Ada kisah di desa masa kecilku, Klampok, sebelum aku pindah.
Dulu, ayah adalah pegawai BLK Pertanian. Rumahku, rumah dinas yang berjejer rapi dengan rumah-rumah lainnya. Halamannya luas.. di sekelilingnya dengan berbagai macam aneka jenis tanaman dan pepohonan. Dengan rumah-rumah tetangga dibatasi tanaman “tetean hijau”yang menyerupai pagar, yang tetap indah meski kami para anak kecil seringkali membuat bolong tanaman itu bak pintu rahasia. Halaman belakang rumah-rumah dinas ini dibatasi oleh tembok pagar yang cukup tinggi. Walau demikian, terdapat pintu untuk melintasi tembok itu, ada kebun besar di baliknya. Aku menyebutnya ’kebon belakang’, padahal dibilang kebon doank ya engga, soalnya ada juga sawah, kali, kolam ikan, dll, dan salah satu tempat favorit kami para anak kecil, yaitu ’kandang sapi’. Kami seringkali berkelompok, mengintip kegiatan yang terjadi disana. Dan fokus favorit kami adalah ’Coki-Coki’. Aku tak ingat semenjak kapan kita memanggil atau yang lebih tepatnya menyebut seorang lelaki tua dengan julukan ’coki-coki’.

Coki-coki tinggal di sebuah kandang sapi yang cukup luas. Dia sudah cukup tua dengan rambut putihnya, sering kulihat dia mengenakan kaos putih oblong yang tipis dan celana kolor belel. Aku tidak hapal wajahnya, tapi cerita yang beredar di antara kami bahwa coki-coki itu orang Belanda. Dan entah darimana asal usulnya, atau cuma khayalan kami saja (namanya juga anak-anak) kalau dia itu pensiunan tentara Belanda yang menetap di Indonesia, karena hanya hidup dari pensiunan saja, maka dia tidak punya tempat tinggal, hingga akhirnya tinggal di kandang sapi.
Kalian tahu? Kami para anak, seringkali mencuri barang-barang miliknya, tapi bukan barang yang berharga. Yang kami ambil hanyalah botol-botol kecil bekas minyak angin yang sudah tidak terpakai dan tertumpuk berserakan di sekitar jerami tempat dia tinggal. Kami mengambilnya diam-diam (dasar anak nakal!!) saat coki-coki pergi. Aku masih ingat botolnya, ada tulisan cina dan tutupnya berwarna merah dengan bau khas minyak angin. Saat sang coki-coki datang dari kejauhan, kami langsung berlari dan bersembunyi di balik tembok, mengintip dia masuk kembali ke kandang sapinya yang merapikan barang-barangnya dan beristirahat. Aku sempat kasihan melihat si coki, sepertinya dia amat kesepian. Gosip kami, kalo dia sebenarnya punya anak dan keluarga tapi entah dimana. Kami tak berani mendekati coki-coki meskipun kami sering mengintainya, nggak tahu kenapa, apa karena badannya yang seperti orang bule (menurut kami) ataukah karena takut dengan kegiatannya yang hidup dan bertempat tinggal di kandang sapi.

”HeeMan” si Buta

Dia seorang lelaki buta. Rambutnya keriting. Hm..sebentar, kuingat-ingat dulu.
Oiya, dia suka pake baju putih lusuh dan celana ngatung agak krem (apa putih ya??). Badannya lumayan hitam dan dia berjalan dibantu oleh sebuah tongkat kayu. Di pundaknya selalu ada tas yang dia bawa agak menyamping, tas itu bentuknya menyerupai guling yang diberi ikat tali. Aku nggak tau kenapa banyak anak-anak memanggilnya ’HeeMan’. Karena nggak tau asal mulanya, aku juga ikut manggil dia demikian. Seingatku dia itu nggak punya tempat tinggal tetap, bisa dibilang mirip pengemis karena penampilannya itu. Meskipun aku ikut manggil dia ’HeeMan’ tapi aku paling nggak suka ngeliat anak-anak ngerjain dia dan mengolok-oloknya mentang-mentang dia buta. Biasanya yang suka ngerjain dia itu anak laki-laki. Aku masih inget dulu, waktu sedang istirahat di sekolah, ’HeeMan’ lewat. Beberapa anak lelaki ngerjain dia, ngelempar-lempar batu kerikil. ’HeeMan’ jadi sulit berjalan dengan tongkatnya, dan akhirnya mengamuk setelah mendengar olokan yang ditujukan terhadapnya. Diapun berjongkok secepat kilat dan mengambil apa saja yang ada di tanah, kebetulan sekali ada banyak batu di sana. Diapun melemparkannya sekuat tenaga sambil mengungkapkan amarahnya. Karena buta, dia melempar sesuai kehendaknya, hampir saja aku kena. Aku sempet bilang sama temenku, jangan diejek lagi, kasihan, tapi ya.. dasar anak-anak, tetep aja, malah tambah digodain.
Ada satu lagi kisah merananya dia. Waktu itu, ada sekelompok anak remaja yang cukup terkenal yang disegani anak-anak yang lain, kami biasa menyebutnya ’anak-anak nakal’, karena mereka memang terkenal kenakalannya hingga orang dewasa dan para orang tua. ’Anak-anak nakal’ pernah amat keterlaluan mengerjai ’HeeMan’. Ceritanya begini, si ’anak-anak nakal’ itu pura-pura mengarahkan jalan pada ’HeeMan’ si buta, namun apa yang terjadi? jalannya’HeeMan’ diarahkan menuju selokan yang cukup besar, hingga dia terjatuh dan masuk ke dalamnya, sehingga ’HeeMan’ pun marah-marah. Kurang ajar nggak sich!!! Mungkin inilah yang menyebabkan ’HeeMan’ tak terlalu suka anak-anak, karena anak-anak sering mengerjainya.